Masuk Tahun Politik,Kawasan Industri dan Ritel Bakal Terganggu Gak Ya?

Masuk Tahun Politik,Kawasan Industri dan Ritel Bakal Terganggu Gak Ya?

Jumat, 08 September 2023, September 08, 2023

 


Pos62.online -Indonesia sudah mulai masuk ke tahun politik.Terkait hal itu, apakah kawasan industri dan sektor ritel akan terganggu?

Menurut Director Strategic Consultancy Knight Frank Indonesia Sindiani Adinata, jika dilihat secara data historis Knight Frank, sektor ritel maupun kawasan industri itu tidak akan melambat pada saat pemilu. Sebab, biasanya pada saat pemilu (pemilihan umum) berlangsung aman, sehingga itu sudah cukup menjadi modal untuk para investor berinvestasi di Indonesia. Namun demikian, menurut Sindi, untuk investor kawasan industri masih akan melihat kondisi politik dalam negeri.

"Yang terjadi justru kalau kita bandingkan tingkat penyerapan (lahan) kawasan industri di 2018 dibandingkan waktu pemilu 2019 itu meningkat, karena memang aman. Kedua, untuk deal-deal lahan kawasan industri itu butuh waktu yang tidak sedikit. Kalau bisa deal dalam satu tahun saja sudah sangat bagus, tapi kalau penjualan lahan-lahan besar bisa jadi satu tahun tidak cukup. Jadi semua pertimbangan jangka panjang kalau untuk industri," katanya dalam Konferensi Pers Jakarta Property Highlight H1 (Retail and Industrial Sector), Kamis (7/9/2023).

Sebagai informasi, untuk penyerapan penjualan lahan di kawasan industri semester 1 2023, masih positif secara kumulatif yaitu sekitar 67,5%. Adapun total pasokan lahan industri yang ada di Jabodetabek masih tetap, yaitu 13.808 hektar. Adapun Bekasi dan Karawang merupakan daerah yang paling tinggi dalam penjualan lahan untuk kawasan industri.

Untuk harga lahan di kawasan industri cenderung stabil. Di Bekasi, Karawang, Serang, dan Cilegon harga lahannya masih antara Rp 2-3 juta per meter, sementara di Tangerang harganya lebih dari Rp 3 juta.

Untuk harga lahan di Bogor terbilang cukup tinggi, yaitu Rp 7 juta per meter. Hal ini karena ketersediaan lahan industri di Bogor sangat terbatas.

Sementara untuk sektor ritel, menurut Sindi, selama pemilu aman maka akan mengalami pertumbuhan. Misalnya dari merchandise yang dijual pada pemilihan presiden (pilpres) hingga ruangan hotel yang disewa untuk rapat partai politik (parpol).

"Sektor ritel, asal pemilu aman, ritel itu justru akan menikmati pertumbuhan konsumsi, private consumption dari yang merchandise untuk pilpres, kemudian ruang-ruang Meeting di hotel juga akan penuh karena ada rapat-rapat parpol, dan sebagainya. Roda ekonomi pasti akan lebih berputar," paparnya.

Hal itu, kata Sindi, justru akan berkontribusi pada pertumbuhan sektor ritel dan kawasan industri.

Sumber:detik.com

TerPopuler