NASIB Tetty Rumondang Tewas Dibunuh Ahmad Yuda, Suami Keduanya

NASIB Tetty Rumondang Tewas Dibunuh Ahmad Yuda, Suami Keduanya

Senin, 13 November 2023, November 13, 2023


 






Batam,Pos62.Online-


Tetty Rumondang Harahap ternyata dibunuh suami keduanya, Ahmad Yuda, di rumah singgah mereka di Batuaji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), pada Sabtu (11/11/2023) sekitar pukul 00.30 WIB.

Tetty Rumondang Harahap alias THR (60) merupakan ASN di Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov Sumut. Tetty Rumondang Harahap juga mantan Direktur RSUD Padangsidimpuan, Sumatera Utara.

Pelaku bernama Ahmad Yuda tertangkap di terminal bus di Pekanbaru, Riau, saat hendak kabur ke Medan, Sumatera Utara, Sabtu (11/11/2023) kemarin.

“Alhamdulilah Tim Jatanras Polresta Barelang dan Unit Reskrim Polsek Batuaji bertindak cepat dan tidak perlu waktu lama pelaku pembunuhan sadis di Batuaji langsung berhasil diungkap,” kata Waka Polsek Batuaji AKP Herman Kelly, Minggu (12/11/2023).

Saat ini pelaku Ahmad Yuda yang telah dihadiahi timah panas di kedua kakinya itu digelandang ke Polresta Balreng Baru untuk dimintai keterangan.

Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Budi Hartono membenarkan penangkapan tersebut dan telah menggali keterangan awal dari pelaku. “Nanti diekspose,” katanya kepada media, Minggu (12/11/2023).

Herman menambahkan, usai melakukan pembunuhan kepada TRH, pelaku sempat kabur ke Jakarta. Lalu dari Jakarta pelaku terbang ke Pekanbaru. Untuk mengelabui polisi, pelaku memakai rambut palsu. Namun, polisi berhasil melacak pelaku dan menangkapnya.

Sementara itu, aksi pelaku tergolong sadis. Pelaku diduga menganiaya korban hingga tewas dengan benda tumpul di bagian kepala. Pelaku lalu membungkus kepala korban dengan kantong sampah berwarna hitam.

Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti (BB), antara lain ponsel Android yang diduga milik korban dalam kondisi hangus terbakar.

Lalu di lokasi kejadian, ada tujuh unit tabung gas LPG 3 kg yang mengelilingi tubuh korban di dalam kamar tersebut dan delapan botol berisikan bahan akar minyak (BBM) jenis partalite.

Tak hanya itu, polisi juga menemukan kain dan pakaian serta kayu kering yang dirangkai saling terhubung sejauh lebih kurang lima meter dari tubuh korban.

Terkait motif pembunuhan, Herman belum bisa membeberkan karena masih dalam penyelidikan. “Sabar ya, masih dilakukan pemeriksaan, jadi belum diketahui apa motif pembunuhan ini,” ungkap Herman.

Tetangga korban yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan, korban baru dua minggu tinggal di perumahan tersebut. Rumah yang ditempati itu baru dibeli pada Februari 2023 dan direnovasi sebelum ditempati. "Kayaknya setahu kami dua minggu ini, baru ibu itu sering berada di rumah," katanya.

Tak hanya itu, polisi juga menemukan kain dan pakaian serta kayu kering yang dirangkai saling terhubung sejauh lebih kurang lima meter dari tubuh korban.

Terkait motif pembunuhan, Herman belum bisa membeberkan karena masih dalam penyelidikan. “Sabar ya, masih dilakukan pemeriksaan, jadi belum diketahui apa motif pembunuhan ini,” ungkap Herman.

Tetangga korban yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan, korban baru dua minggu tinggal di perumahan tersebut. Rumah yang ditempati itu baru dibeli pada Februari 2023 dan direnovasi sebelum ditempati. "Kayaknya setahu kami dua minggu ini, baru ibu itu sering berada di rumah," katanya.

Ia mengatakan sejak rumah itu dibeli, korban sering datang ke lokasi. Namun tidak pernah lama. "Paling lama ini kadang dua hari, kadang satu hari aja," kata sumber.

Ia mengatakan tetangga mengetahui kejadian tersebut setelah ada sopir keluarga korban yang datang ke rumah tersebut pada Sabtu (4/11/2023) sekitar 23.50 WIB.

"Saat itu ada laki-laki yang mengaku keluarga korban, menanyakan kondisi ibu tersebut. Jadi laki-laki itu meminta ditemani untuk mendobrak pintu karena sudah dipanggil tidak menyahut dari dalam," katanya.

Tetangga tersebut mengaku ketakutan dan tak berani kalau hanya berdua. "Jadi saya lapor ke Pak RT, saat itu kami Pak RT dan laki-laki yang mengaku keluarga korban mendobrak pintu rumah dari depan," kata sumber.

Diberitakan sebelumnya, Tetty Rumondang Harahap alias TRH (60) ditemukan tewas di rumahnya di Perumahan Genta 1, Kecamatan Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), pada Sabtu (11/11/2023) sekitar pukul 00.30 WIB.

Korban ditemukan tertelungkup di atas kasurnya dalam kondisi terbakar 90 persen di kamar tidur yang berada di lantai satu. Wanita berkacamata itu tewas karena dianiaya oleh pelaku dan jasadnya dibakar. Dari keterangan saksi, korban terakhir kali terlihat beraktivitas pada Jumat (3/11/2023) sore.

Ia selama ini tinggal bersama suaminya yang telah berangkat ke Jakarta untuk bekerja.

"Suami korban ini kerjanya di Jakarta, dan sudah berangkat ke Jakarta minggu lalu,” kata Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Bernufus Budi Hartono, Sabtu (11/11/2023).

Kini, mengejutkannya, suami korban tersebut ternyata Ahmad Yuda yang kabur ke Jakarta setelah pembunuhan.

Ahmad Yuda diduga suami kedua korban. Kepada polisi, Ahmad Yuda mengakui perbuatannya.

Ia selama ini tinggal bersama suaminya yang telah berangkat ke Jakarta untuk bekerja.

"Suami korban ini kerjanya di Jakarta, dan sudah berangkat ke Jakarta minggu lalu,” kata Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Bernufus Budi Hartono, Sabtu (11/11/2023).

Kini, mengejutkannya, suami korban tersebut ternyata Ahmad Yuda yang kabur ke Jakarta setelah pembunuhan.

Ahmad Yuda diduga suami kedua korban. Kepada polisi, Ahmad Yuda mengakui perbuatannya.

Ahmad Yuda mengatakan bahwa ia awalnya memukul korban Tetty Rumondang Harahap dengan kayu di bagian kepala dan badan 11 kali. Lalu korban di bakar.

- Nama asli dr Hj. Tetty Rumondang Harahap, MM.Kes.

- Tetty Rumondang Harahap alias THR (60) merupakan ASN di Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov Sumut.

- Tetty Rumondang Harahap juga mantan Direktur RSUD Padangsidimpuan, Sumatera Utara.

- Tetty Rumondang Harahap Direktur Akademi Kebidanan (Akbid) Motorkis Padangsidimpuan.

- Tetty Rumondang Harahap selama ini banyak menghabiskan waktu di Padangsidimpuan.

- Tetty Rumondang Harahap dan suami keduanya, Ahmad Yuda (tersangka) tinggal di Perumahan Genta 1, Kecamatan Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), sejak Februari 2023.

- Arif, Ketua RT02 RW 04, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batu Aji, Batam, membenarkan bahwa korban Tetty Rumondang Harahap (THR) merupakan PNS di Sumut.

- "Pas Saya ketemu suaminya pada Maret 2023, saya tegur dia di rumahnya karena belum lapor. Dia kasih tahunya dia tinggal dengan istrinya. Di sana saya tahu istrinya PNS di Sumatera Utara itu dari data yang dikirim suaminya," kata Arif Ketua RT02 RW 04.

- Tetty Rumondang Harahap selama ini banyak menghabiskan waktu di Padangsidimpuan.

- Tetty Rumondang Harahap dan suami keduanya, Ahmad Yuda (tersangka) tinggal di Perumahan Genta 1, Kecamatan Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), sejak Februari 2023.

- Arif, Ketua RT02 RW 04, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batu Aji, Batam, membenarkan bahwa korban Tetty Rumondang Harahap (THR) merupakan PNS di Sumut.

- "Pas Saya ketemu suaminya pada Maret 2023, saya tegur dia di rumahnya karena belum lapor. Dia kasih tahunya dia tinggal dengan istrinya. Di sana saya tahu istrinya PNS di Sumatera Utara itu dari data yang dikirim suaminya," kata Arif Ketua RT02 RW 04.

- "Pengakuannya rumah itu hanya rumah singgah. Suaminya bernama Ahmad Yudha berprofesi sebagai kontraktor punya usaha di Medan, Batam, dan Tanjungpinang. Jadi sesekali singgah,"beber Arif.

- Ahmad Yuda sempat bersandiwara, menelepon lewat orang kepercayaannya untuk meminta tolong melihat kondisi istrinya di rumah. 

- "Jadi suaminya (Ahmad Yuda) sempat teleponan video call lewat sopir atau orang kepercayaannya. Kemudian meminta tolong karena dia berada di luar kota," ujar Arif.

- Jenazah Tetty Rumondang Harahap itu pertama kali ditemukan pada Sabtu (4/11/2023) dini hari. Ketua RT yang mendapatkan laporan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Bhabinkamtibmas.

- Jenazah Tetty Rumondang Harahap kini telah dibawa oleh anaknya untuk dimakamkan di Bogor, Jawa Barat. Hal itu diketahui dari keterangan anak korban. "Sudah dikebumikan di Bogor, anaknya yang ngabarin," kata Arif.

- Tetty Rumondang Harahap diketahui memiliki rumah tinggal di Sihitang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara.

- Rumah tinggal di Sihitang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, itu dulunya ditinggali Tetty Rumondang Harahap bersama suami pertamanya yang bernama Muhammad Darwin Zulhadi.

- Rumah itu cukup besar bertembok tinggi satu area dengan Sekolah Tinggi Kesehatan Matorkis (STIKES Matorkis) yang kini diduga dikelola anak kedua dari Tetty Rumondang Harahap.

- Informasinya, Tetty Rumondang Harahap dengan suami pertamanya, Muhammad Darwin Zulhadi, memiliki tiga anak. Dan Tetty Rumondang Harahap sudah bercerai dengan Zulhadi sekitar tiga tahun.

- Tetty Rumondang Harahap pernah dilaporkan oleh mantan suaminya, Muhammad Darwin Zulhadi ke Polres Mandailing Natal (Madina). Laporan tersebut bernomor STPL/107/IV/2022/SPKT/POLRES MADINA/POLDA SUMUT.

- Laporan dari mantan suaminya tersebut, karena tandatangannya diduga dipalsukan untuk kepentingan penjualan tanah di Desa Aek Nabara, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

- Tetty Rumondang Harahap juga pernah membuat laporan ke Ditreskrimum Polda Sumut. Tetty melaporkan Harry Lotung Siregar hingga menjadi tersangka. Harry Lotung Siregar dilaporkan oleh Tetty Rumondang Harahap dengan Laporan Polisi Nomor: LP/B/1409/VIII/2022/SPKT/Polda Sumut tertanggal 11 Agustus 2022.

- Laporan Tetty Rumondang Harahap itu diduga soal pengurusan ijin perubahan Akademi Kebidanan Manorkis di Padangsidimpuan menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Manorkis. Dalam laporan ini, Tetty Rumondang Harahap disebutkan mengalami kerugian hingga Rp 1,5 miliar dan belum lagi kerugian lainnya.

- Terlapor Harry Lotung Siregar diduga menjanjikan atau menawarkan kepada Tetty Rumondang Harahap untuk mengurus ijin perubahan Akademi Kebidanan Manorkis di Padangsidimpuan menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Manorkis. Atas penawaran jasa yang diajukan oleh Harry Lotung, Tetty Rumondang Harahap sudah menyerahkan uang tahap pertama Rp 500.000.000 melalui transfer langsung ke rekening Harry Lotung. Lalu, tahap kedua sebesar Rp 500.000.000 secara tunai kepada Harry Lotung Siregar.

- Ternyata surat ijin yang diberikan Harry Lotung Siregar kepada Tetty Rumondang Harahap terkait ijin Sekolah Tinggi tidak terdaftar alias palsu. Padahal uang total Rp 1 miliar sudah diberikan, ditambah 500 juta untuk kegiatan peresmian atau louncing dari Akademi Kebidanan menjadi Sekolah Tinggi tersebut.

- Hingga saat ini, Tetty Rumondang Harahap masih tercatat sebagai Sekretaris Pengurus Naposo Nauli Bulung (NNB) Lingkungan VII, Kelurahan Pasar Gunungtua, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara, Periode 2023-2028.


Sumber:Tribun

TerPopuler