Gresik,Pos62.Online-
Kerusuhan usai laga Gresik United vs Deltras Sidoarjo terpaksa harus ditembakkan gas air mata oleh pihak kepolisian hingga puluhan orang luka-luka.
Pihak Kepolisian pun buka suara terkait alasan di balik keputusan menembakkan gas air mata setelah sebuah laga Liga 2.
Insiden tersebut terjadi tepat setelah laga antara Gresik United vs Deltras Sidoarjo.
Pertandingan ini merupakan laga pekan ke-10 Liga 2 2023-2024 yang terlaksana di Stadion Gelora Joko Samudro, Jawa Timur, Minggu (19/11/2023).
Pada kesempatan tersebut, Gresik United menyerah dengan skor 1-2 dari Deltras Sidoarjo.
Dilansir dari Surya Malang, hasil ini rupanya membuat suporter tim tuan rumah kecewa.
Para suporter lalu mencoba kembali memasuki stadion untuk mendatangi manajemen.
Polisi yang berjaga pun berusaha untuk menahan suporter yang mencoba masuk dan akhirnya kericuhan tak bisa dihindari.
Kapolres Gresik, Adhitya Panji Anom, menjelaskan bahwa pihaknya sempat mengimbau kepada suporter untuk pulang.
Namun imbauan yang ada tak mendapatkan tanggapan positif.
"Kami tidak bersikap reaktif."
"Kami tetap mengimbau agar seluruh suporter bisa kembali ke rumah masing-masing."
"Namun, imbauan itu tidak diindahkan bahkan petugas kami yang sedang berjaga di lokasi mendapatkan lemparan batu dari suporter yang ada di sekitar lokasi lapangan parkir."
"Baik dari lapangan parkir maupun yang dari atas lapangan parkir lantai dua," kata Adhitya Panji Anom.
"Kami tidak bersikap reaktif."
"Kami tetap mengimbau agar seluruh suporter bisa kembali ke rumah masing-masing."
"Namun, imbauan itu tidak diindahkan bahkan petugas kami yang sedang berjaga di lokasi mendapatkan lemparan batu dari suporter yang ada di sekitar lokasi lapangan parkir."
"Baik dari lapangan parkir maupun yang dari atas lapangan parkir lantai dua," kata Adhitya Panji Anom.
Lebih lanjut, Adhitya menjelaskan adanya penembakan gas air mata.
Menurutnya, hal tersebut bertujuan untuk membubarkan suporter.
"Personel kami ada sepuluh orang yang mengalami luka akibat lemparan batu."
"Setelah itu, kami melakukan tindakan tegas yang terukur dengan membubarkan suporter."
"Kami menembakkan gas air mata ke arah kerumunan untuk membubarkan suporter di luar stadion," ujarnya.
Sementara itu, dikabarkan ada sebanyak 10 petugas yang harus menjalani perawatan.
Lima di antaranya sudah diperbolehkan pulang.
Luka yang diderita para petugas merupakan akibat terkenal lemparan batu.
"Saat ini lima petugas masih dirawat inap di rumah sakit."
"Lima lainnya sudah bisa kembali di rumah."
Lima di antaranya sudah diperbolehkan pulang.
Luka yang diderita para petugas merupakan akibat terkenal lemparan batu.
"Saat ini lima petugas masih dirawat inap di rumah sakit."
"Lima lainnya sudah bisa kembali di rumah."
"Semuanya karena lemparan batu," tutup Kapolres Gresik.
Puluhan Orang Luka-luka
Puluhan orang luka-luka Akibat kerusuhan yang terjadi usai laga Gresik United vs Deltras, ada 28 orang yang mengalami luka-luka.
"Ada 17 suporter, 11 polisi, total 28. Kami cek semua, sebagian besar sudah bisa pulang," ujar Panpel Gresik United, Muhammad Syamsud Dluhan, dilansir dari Suryamalang.com.
Korban-korban yang dilarikan ke Rumah Sakit Semen Gresik, RS Petrokimia Gresik, RSUD Ibnu Sina, dan puskesmas terdekat. Sebagian besar dari mereka mengalami sesak napas dan sakit mata.
Terkait kerusuhan Gresik, Arya Sinulingga selaku Ketua Komite Ad Hoc Suporter mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Asprov Jawa Timur dan Polda Jawa Timur.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Asprov Jawa Timur dan juga teman-teman PNSI (Presidium Nasional Suporter Indonesia), ini adalah suporter yang di Jawa Timur, untuk bersama-sama berkoordinasi dengan kawan-kawan di Gresik United," tutur Arya.
"Dalam waktu dekat ini mungkin besok, teman-teman akan berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur, supaya kondisi kondusi," sambung Arya.
Arya menambahkan, permasalahan yang terjadi di Gresik bisa terselesaikan dengan baik melalui komunikasi antara berbagai pihak.
"Artinya, kami saling bekerja sama. Di samping itu, teman-teman suporter juga, saya dapat informasi dari yang Jawa Timur mereka akan berkoordinasi dengan suporter di Gresik dan akan support juga, membantu kalau ada korban dari pihak kepolisian atau suporter."
Sumber:Tribun