Pos62.online -Gegara bubuk cabai pedas, seorang wanita kritis dan menjalani perawatan itensif di rumah sakit.
Wanita ini dikabarkan koma usai terhirup bau dari bubuk cabai pedas tersebut.
Bahkan, si waniga sampai tidak sadarkan diri beberapa hari hanya karena menghirup bubuk cabai ini.
Dikutip dari Tribunnewsmaker.com, Thais Medeiros (25 tahun), sedang memasak bersama pacar dan keluarganya ketika dia menggosokkan cabai ke hidungnya dan mengendusnya.
Seperti yang sudah diberitakan oleh dailymail pada 31 Agustus 2023, Thais Medeiros merasakan tenggorokannnya gatal setelah menggosok cabai ke hidungnya.
Di rumah sakit, dokter menemukan dia menderita edema serebral, yang juga dikenal sebagai pembengkakan otak.
Mereka yakin dia kemungkinan alergi terhadap cabai.
Edema serebral adalah pembengkakan yang disebabkan oleh penumpukan cairan di otak.
Ketika cairan menumpuk, hal itu memberi tekanan pada tengkorak, yang dikenal sebagai tekanan intrakranial (TIK).
Hal itu berakibat mengurangi aliran darah dan oksigen ke otak, yang berarti otak tidak dapat berfungsi dengan baik.
Gejalanya meliputi sakit kepala, mual, muntah, masalah penglihatan, kejang, perubahan perilaku, kehilangan ingatan, kelemahan atau mati rasa, dan kehilangan kesadaran.
Dokter yang merawat Medeiros percaya bahwa alergi menyebabkan dia mengalami edema.
Namun alergi juga bisa berasal dari cedera otak traumatis, stroke, aneurisma, tumor, infeksi, atau kejang.
Dia koma selama beberapa hari setelah mencium bau cabai, meski tidak jelas perawatan apa yang dia jalani.
Gejalanya meliputi sakit kepala, mual, muntah, masalah penglihatan, kejang, perubahan perilaku, kehilangan ingatan, kelemahan atau mati rasa, dan kehilangan kesadaran.
Dokter yang merawat Medeiros percaya bahwa alergi menyebabkan dia mengalami edema.
Namun alergi juga bisa berasal dari cedera otak traumatis, stroke, aneurisma, tumor, infeksi, atau kejang.
Dia koma selama beberapa hari setelah mencium bau cabai, meski tidak jelas perawatan apa yang dia jalani.
Perawatan umum untuk mengurangi tekanan termasuk operasi otak, pengobatan, meninggikan kepala, dan memasang ventilator kepada pasien untuk memberi mereka lebih banyak oksigen.
Medeiros perlahan-lahan pulih, namun tidak jelas apakah ia akan mengalami masalah neurologis yang berkepanjangan akibat edema tersebut.
Pembengkakan otak dapat menyebabkan beberapa efek jangka panjang.
Termasuk kehilangan penglihatan, sakit kepala, perubahan status mental, depresi, masalah tidur, epilepsi, dan kerusakan otak.
Belum ada data resmi berapa kasus edema serebral yang terjadi setiap tahunnya.
Sekitar 2,5 juta orang Amerika menderita cedera otak traumatis, yang merupakan penyebab umum dari kondisi ini, menurut Brain Trauma Foundation.
Sumber:medan.tribunnews.com